Sinopsis : Wayang merupakan salah satu hasil budaya adiluhung bangsa Indonesia yang sarat nilai tontonan (falsafah), dan tuntunan hidup (filsafat). Makna-nilai disajikan dalam rupa wayang, jalan cerita yang dituturkan, dan gending yang dihasilkan dari instrumen gamelan sebagai iringan musiknya. Nilai-nilai tersebut dikemas secara indah dan mudah dipahami, sehingga terpatri demikian mendalam dalam tata kehidupan masyarakat Nusantara. Data-data arkeologis menunjukkan bahwa budaya wayang bersumber dari Jawa dan kemudian menyebar luas ke seluruh penjuru Nusantara. Merujuk berbagai prasasti, relief candi, dan karya sastra yang dijumpai, cerita wayang telah berkembang semenjak era Mataram Hindu abad ke-8-9 Masehi. Sedangkan sebagai bentuk pertunjukan wayang telah tumbuh berkembang dengan baik pada era Majapahit abad ke-14-15. Perjalanan budaya wayang yang cukup panjang dan menyebar luas ke seluruh penjuru Nusantara menumbuhkan beragam rupa dan corak bahan yang digunakan, cara penyajian, dan cerita yang dikemas dalam lakon pada pertunjukannya. Berdasarkan ceritanya wayang kemudian berkembang dan dikenal raga jenisnya seperti wayang purwa, wayang panji, wayang potehi, wayang kancil, wayang menak, wayang wahyu, dan masih banyak lagi. Dari aspek rupa dikenal adanya wayang beber, wayang kulit, wayang golek, wayang klithik, dan wayang suket. Dari aspek bahan, ada wayang yang dibuat dari kulit, kayu, rumput, dan kain. Sementara dari aspek asal daerahnya dikenal wayang gagrak Surakarta, wayang gagrak Yogyakarta, wayang gagrak Cirebon, wayang Bali, wayang Sasak (Lombok), wayang Madura, wayang Palembang, wayang Banjar, dan lain-lain. Buku ini menyajikan informasi secara ringkas mengenai pengertian wayang, cerita wayang, serta ragam jenis wayang dari segi cerita dan asal daerahnya. Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai foto berbagai jenis wayang Nusantara secara cukup menarik dan komplet, sehingga dapat memberikan edukasi dan membuka wawasan mengenai budaya wayang dengan mudah dipahami dan menarik.